Latar belakang
Amerika menjadi Negara Adikuasa
Amerika
merupakan Negara Adidaya juga merupakan negara super power. Sistem pemerintahannya yaitu Republik Federal yang
telah menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki
kekuatan politik serta teknologi yang tinggi. Pasca-Perang Dunia II dan Perang
Dingin, Negara Amerika sering disebut sebagai Negeri Paman Sam, yang terus maju
menjadi negara yang menguasai perindustrian, bahkan pengaruhnya semakin luas
hingga menjadi pusat teknologi dunia setelah pecahnya perang dingin antara Blok
Barat dan Blok Timur. Dan setelah Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami
keruntuhan, Amerika Serikat sebagai Blok Barat secara otomatis menduduki posisi
tertinggi yaitu sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia.[1]
Sejak
berakhirnya Perang Dunia II, pada tahun 1945 mengakibatkan terjadinya berbagai
macam perubahan yang menyangkut segala aspek aktivitas kehidupan manusia, antar
alin menyangkut masalah aspek politik, ekonomi, dan budaya. Berkahirnya perang
dunia II juga menimbulkan munculnya negara Adi kuasa. Adapun latar belakang
penyebab lahirnya Negara Adikuasa yaitu muncul dalam berbagai bidang,
diantaranya :
Bidang
Ekonomi
Akibat
Perang Dunia II membuat perekonomian dunia hancur sehingga mendorong perlunya
negara pemodal memerikan bantuan perekonomian untuk memulihkan keadaan. Amerika
Serikat adalah salah satu negara pemenang Perang Dunia ke-2 dan pemodal kuat
tampil membantu negara-negara yang rusak akibat perang. Misalnya membuat
program Marshal Plan untuk membantu negara di Eropa Barat dan Trauma Doktrin
untuk membantu negara Turki dan Yunani. Bantuan-bantuan ini akhirnya menjadi
senjata makan tuan seprti yang terjadi pada Negara jerman dan Jepang. Mereka
bangkit menjadi saingan berat bagi industry Amerika Serikat pada masa sekarang.
Bidang
Politik
Amerika
Serikat dan Unisoviet sebagai pemenang Perang Dunia II menyebabkan keduanya
lahir menjadi negara raksasa dan menggantikan kedudukan Inggris, Perancis,
Jerman, dan Italia sebagai kekuatan sebelumnya. Amerika memegang peranan
penting dalam mengakhiri prang dunia II antar lain dengan mengbom wilayah
Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945
sehingga mempercepat penyerahan Jepang kepada Sekutu. Sementara Unisoviet
berperan melakukan pembebasan wilayah Eropa bagian Timur dari tangan negara
Jerman. Selian melakukan pembebasan juga menyebarkan paham komunisnya ke nagara
Eropa Timur seperti Bulgaria, Albania, Rumania, Polandia dan Cekoslavia.
Munculnya
persekutuan militer baru, misalnya Amerika serikat dengan organisasi NATO dan Uni Soviet dengan fakta warsawa.
Berdirinya suatu persekutuan militer tersebut menimbulkan rasa saling curiga
dan saing berlomba senjata antar negara sehingga kedua belah pihak saling
diliputi oleh suasana perang dingin.
Bidang
sosial dan budaya
Pada
perang dingin ke-2, menunjukkan pentingnya peranan manusia sebagai pengendali
militer. Muncul penemuan-penemuan baru dalam bidang kemiliteran seperti sonar,
radar, dan peluru kendali. Pernag dunia ke-2 menyebabkan munculnya badan
internasional PBB yang mencurhkan perhatian untuk kepentingan kemanusiaan dan
kesejahteraan dunia.
Selain
itu juga berawal dari perang dingin. Perang dingin perang yang terjadi tanpa
adanya bentrokan fisik, maksudnya pihak yang berperang saling menggertak satu
sama lain dengan memperlihatkan kebolehannya dan kelebihannya tanpa menyerang
satu sama lain. Istilah “Perang Dingin” ini sendiri diperkenalkan pada tahun 1947
oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan
hubungan yang terjadi di antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Setelah
perang dunia ke-2 berakhir, Amerika Serikat dan Unisoviet muncul sebagai negara
adikuasa. Amerika serikat muncul dengan ideologi demokratis kapitalis, dan
Unisoviet muncul dengan ideologi komunis. Kedua negara tersebut berusaha
mencari pengaruh dan dukungan dari negara-negara yang baru memerdekakan diri.
Mereka bersaing dalam melakukan ekspansi ideologi. Hal ini memicu terjadinya
perang dingin dan berpengaruh kepada negara-negara di luar Eropa.
Sebelum
lebih jauh membahas tentang perang dingin sebelumnya perlu diketahui bahwa
Amerika dan Unisoviet juga terlibat di dalam Perang Dunia I dan II. Pada perang
Dunia pertama Jerman, Austria, dan Turki membuat negara aliansi dan bekerja
sama. Awalnya Amerika sekrikat merupakan negara netral dan tidak memihak
siapapun akan tetapi ketika perang kapal selam tak terbatas, secara tidak
sengaja Jerman mengenai kapal Amerika sehingga Amerika yang awalnya netral
akhirnya memihak Inggris, Unisoviet dan Pranciss yang merupakan lawan dari
aliansi Jerman. Dengan turun tangannya Amerika maka akan mempermudah kekalahan
Jerman.
Setelah
Jerman kalah pihaknya dipaksa menandatangani perjanjian Fersailes yang isinya
membuat pihak Jerman harus membayar kerugian yang dikeluarkan pihak musuh
selama perang. Jerman telah kalah, ditambah lagi harus membayar kerugian musuh.
Hal ini menyebabkan Jerman harus pontang-panting memperbaiki kondisi ekonominya
tetapi ketika Adolf Hilter meminpin Jerman, ia melancarkan politik balas
dendam. Inilah cikal bakal penyebab Perang Dunia ke-2. Pada tanggal 1 September
1939 Jerman menyerang negara Polandia yang merupakan negara yang dilindungi
oleh pihak sekutu yang terdiri dari Inggris, Pranciss dan Unisoviet. Pada
perang dunia ke Dunia yang bertindak sebagai negara sentral adalah Jerman,
Itali, dan Jepang. Jepang memiliki pemikiran tersendiri, Jepang ingin menguasai
dunia. Sebelum menguasai dunia hal yang pertama harus dilakukan adalah
menguasai Cina, lalu Asia dan Seluruh dunia. Sehingga Jepang pada waktu itu
sangat gencar memperluas wilayahnya dan menyerang wilayah lain. Jepang juga
ingin menundukkan Amerika dan berpikiran bahwa jika mereka berhasil menyerang
pelabuhan Pearl maka mereka akan dengan mudah mengalahkan Amerika. Akan tetapi,
rencananya tidak berhasil, Jepang hanya membangunkan macan yang lagi tidur.
Amerika yang semula netral di Perang Dunia ke-2 akhirnya turun tangan dan
mempercepat kekalahan Jepang dengan mengebom atom Nagasaki dan Hirosima.
Selama
berlangsungnya perang dunia ke -2, Amerika Serikat merupakan salah satu negara
Sekutu yang memiliki kekuatan militer cukup besar. Dalam pertempuran melawan
Jerman dan Italia, Amrika serikat berhasil memukul mundur dan bahkan memaksa
kedua negara tersebut untuk menyerah kepada sekutu. Selain itu, Jepang juga
menyerah dan tunduk di bawah kekuatan sekutu setelah kota Hirosima dan Nagasaki
dijatuhi bom atom pada 9 Agustus 1945. Sementara itu, Unisoviet juga memiliki
peran yang sangat besar dalam kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II. Berkat
Unisoviet, negara-negara Eropa Timur berhasil direbut oleh pihak sekutu dari
tangan Jerman.
Penguasaan
kawasan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Unisoviet memunculkan
perimbangan kekuatan dalam hal ekonomi, politik dan ideologi. Kedua negara
adikuasa itupun melakukan ekspansi ideologi ke negara-negara lain. Berbagai
metode pun digunakan, baik dalam bentuk pemberian bantuan ekonomi, maupun kerja
sama militer dan persenjataan. Hal itulah yang dimaksud perang dingin.
Dalam
usaha untuk melancarkan ekspansi politis dan ideologis, pada tahun 1947,
Amerika serikat mengeluarkan Marshall Plan yaitu sebuah traktat tentang bantuan
ekonomi dalam rangka pemulihan perekonomian Eropa yang hancur akibat perang
Dunia II. Selain Marshall Plan posisi luar negeri Amerika tercermin dalam
Truman Doctrine yang merupakan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden
Hary Truman pada tahun 1947 yang menyatakan kesediaan Amerika Serikat untuk
memberikan bantuan bagi kekuatan anti komunis di Turki dan Yunani dalam
menghadapi kekuatan komunisme Unisoviet.
Pada
4 April 1949 North Atlantic Treaty Organization dibentuk dengan tujuan
mendukung stabilitas politik dan keamanan di daerah Atlantik Utara. Pembentukan
NATO memancing blok Timur untuk mendirikan Warsawaw Pact atau Pakta Warsawa.
Pakta tersebut dibentuk tanggal 14 Mei 1955 di kota Warsawa, Polandia. Di bawah
kepemimpinan Unisoviet
2.2.
Faktor penyebab Amerika menjadi Negara Adikuasa
Adapun
factor-faktor penyebab Amerika menjadi Negara Adidaya berawal dari Perang
dingin muncul setelah perang dunia II yang mempunyai arti bahwa didalam konteks
hubungan Internasional yang ada terjadi struggle for power besar besaran
melalui konflik-konflik politik, idiologi anatar dua blok sosialis komunis yang
dipimpin oleh Unisoviet. Didalam perang dingin sarana apapun digunakan untuk
menambah power dan pengaruh sendiri serta membendung power dan dominasi lawan.
Hal ini bisa membendung power lawan dengan menerapkan berbagai cara dan sarana
selaian perang ( Hans J Morgenthau : 1993;3). Sejak tahun 1990-an, Amerika
Serikat menjadi polisi dunia. Hal ini terbukti dengan terlibatnya Amerika
Serikat dalam berbagai konflik di negara–negara lain, misalnya Kosovo, Haiti,
Somalia, Liberia, dan Perang Teluk Pertama. Dalam perkembangannya, Amerika
Serikat juga berhasil menjatuhkan Taliban di Afganistan. Supaya bisa mengukur
kekuatan Amerika Serikat, pengaruh kekuatan Amerika Serikat di berbgai aspek diantaranya
yaitu Aspek Ekonomi, Aspek Militer,
Aspek Politik, Aspek Sumber Daya Alam
dan Manusia.
Aspek Ekonomi
Pasca-Perang
Dunia II Amerika Serikat berdiri sebagai pemimpin dunia yang hampir tidak dapat
tersaingi. Hal ini didukung oleh posisiEropa yang berada dalam lingkungan pasca
perang, kemudian Jepang yangsedang mengalami kehancuran, dan Inggris sedang
mengalamikelelahan pasca perang. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak
adakekuatan lain yang dapat menjalankan peran global pada saat itu.Amerika
Serikat sebagai negara pemenang perang harus mengambil peran, yaitu bertanggung
jawab dalam menciptakan kondisi perekonomian dunia yang stabil. Sehingga pihak
Amerika Serikat kemudian diuntungkan, dan denganmudah mengambil pimpinan dalam
menentukan institusi dan peraturan –peraturanbaru yang mendasari perekonomian
dunia. Sistem yang kemudian dikeluarkanAmerika Serikat pada saat itu biasa kita
kenal dengan sebutan “Bretton Woods System”yang diambil berdasarkan nama kota
kecil di Amerika Serikat yang merupakan tempatpersetujuan Bratton Woods. Pada
tahun 1947 Bratton Woods menjadititik awal sejarah kejayaan Amerika Serikat
dengan membentuk lembaga–lembagaperekonomian dunia pasca perang. Diantaranya
yaitu: IMF, Bank Dunia, GATT (yangsekarang diganti WTO), dan OECD. Hal tersebut
berhasil membawa Amerika Serikat pada puncak kejayaannya, karena pada dasarnya
lembaga–lembaga baru tersebut dapat dikendalikan oleh Amerika Serikat
berdasarkan kepentingannya.
Sehingga
walaupun beberapa kali sempat mengalami krisis, Amerika Serikat mampu bangkit
dan kembali memimpin prekonomian dunia yang tentunya dengan nilai–nilai liberal
(sesuai dengan konsep idiologi bangsanya), yang terserap dalam setiap
kebijakan–kebijakan perekonomian yang dikeluarkannya lewat institusi–institusi
internasional khususnya lembaga–lembaga perekonomian dunia seperti IMF, Bank
Dunia, dan WTO (sebagai pionir dalam mempertahankan eksistensinya sebagai
bangsa adidaya yang kuat dan tidak tertandingi). Selain itu, Amerika Serikat
juga merupakan kreditor terbesar dunia yang memberikan pinjaman atau bantuan
kepada negara– negara yang sedang berkembang atau miskin berupa Marshall Pllan,
dan Amerika Serikat juga memberikan bantuan “Grants in Aid” yaitu bantuan ekonomi dengan memberikan kewajiban
kepada negara yang diberikan bantuan untuk mengembalikan bantuan ekonomi berupa
dolar atau dengan membeli barang–barang produk Amerika Serikat. Inilah yang
menjadi benteng kekuatan ekonomi Amerika Serikat hingga saat ini.
Aspek Militer
Setelah perang dingin dan setelah runtuhnya Uni
Sovietsebagai rival terberat Amerika Serikat, Amerika Serikat hingga saat ini
masihmemegang posisi sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia.
Hal inidapat kita buktikan dengan posisi Amerika Serikat yang tetap menjadi
pembelanjamiliter terbesar, dengan anggaran pertahanan sebesar US$ 711 miliar.
Selain itu, dominasi kekuatan Amerika Serikat dansekutunya dalam tatanan uni
polar dapat dilihat dari besaran anggaran militernyadalam beberapa tahun
terakhir, dan besaran tersebut berada dikisaran 48 perse dari total anggaran
militer dunia, kalau ditambah aliansi utamanya yaitu Inggris danPerancis saja,
maka angka tersebut akan menjadi 67 persen dari total anggaran belanjamiliter
dunia.
Lawrence
Korb, seorang menteri pertahanan mantan asisten yang sekarang menjadirekan
senior di Center for American Progress,
Washingtonberbasis think tank,mengatakan
Amerika Serikat akan memotong jumlah pasukan darat karena perang diIrak dan
Afghanistan berakhir.Amerika Serikat akan terus menjaga 11 kapal induk,armada
pembom saat ini, armada amfibi, serta pendanaan untuk teknologi pembomgenerasi
baru dan untuk meningkatkan kapasitas pelayaran di masa depan, yaitu rudalkapal
selam kelas Virginia dan mendesain sebuah prompt-konvensional menyerangpilihan
dari kapal selam, bahkan semua kapal tempur dan induk akan dipersenjataioleh
kekuatan nuklir yang ampuh.Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Laksamana James A.
Winnefeld Jr menekankankemampuan, fleksibilitas, kemampuan independen merupakan
hal mendasar,penerapan kapal yang di lingkungan anti akses akan sangat berguna
di Timur Tengahdan Pasifik, yang mana kami telah menekankan sebagian besar
fokus strategis regional.Senjata-senjata ini juga penting bagi kehadiran
Amerika Serikat di Asia Pasifik danTimur Tengah, dimana Amerika Serikat
menempatkan penekanan pada bimbinganstrategis baru. Walaupun akhir–akhir ini
kondisi ekonomi sedang bermasalah tetapipenempatan pangkalan militer di Timur
Tengah maupun Asia Pasifik dianggap tetappenting sebagai bagian penting bagi
keamanan Amerika Serikat di masa depan.
Aspek Politik
Pasca
berakhirnya perang dingin yang ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet, Amerika
Serikat menjadi satu–satunya negara superpowerdunia
yang tersisa. Hal ini tentu membuat Amerika Serikat mempunyai peran dominan
dalam percaturan politik Internasional. Sejak tahun 1940-an hingga kini
dibentuk oleh dua tradisi politik yaitu realisme politik dan idealisme politik.
Tradisi politik realisme yang berkembang di era perang dingin masih menjadi
karakter politik Amerika Serikat. Tujuan utama politik ini dimaksudkan untuk
melakukan politik pembendungan terhadap eksistensi Uni Soviet yang dinilai
membahayakan supremasi kekuasaan Amerika Serikat di dunia. Sementara itu,
tradisi idealisme politik yang tujuan utamanya diarahkan untuk melakukan
ekspansi kebebasan atau demokrasi keseluruh penjuru dunia, dimulai atau
berkembang diera pasca perang dingin. Politik luar negeri Amerika Serikat
berhasil mendominasi dan mewakili politik internasional. Dalam kasus politik
luar negeri Amerika Serikat yang selalu menjadi prioritas agenda pembicaraan
dalam konstelasi politik internasional. Selain itu, dominasi Amerika Serikat di
lembaga – lembaga dunia telah membuat kekuatan politik luar negeri Amerika
Serikat menjadi kuat yaitu World Bank,
International Monetary Fund,dan World
Trade Organization, lembaga–lembaga ini merupakan wadah dan alat bagi
Amerika Serikat dalam pencapaian kepentingan nasionalnya dengan mudah oleh
negar-negara yang telah menjadi negara
boneka Amerika Serikat ketika
sebagai negara adikuasa atau adidaya.
Amerika Serikat SDM dan SDA
Selaian
aspek yang telah kami jelaskan di atas, aspek terakhir yang bisa dijadikan
indikator penilaian dalam menggambarkan kekuatan Amerika Serikat yaitu sumber daya alam dan sumber daya
manusia. Sehingga Amerika Serikat tidak akan mengalamikekurangan dalam hal
sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya. Amerika Serikat memiliki sumber
dayaalam yang melimpah, seperti emas, batu bara, minyak, tanah yang luas dan
subur,kemudian pertanian yang sangat luas serta didukung oleh sumber daya
manusia yangbesar dan berkualitas. Sehingga mereka mampu mengolah kekayaan
alamnya sendiri. Dan Amerika Serikat
mampu memainkan peran dalam segalahal didunia internasional, meskipun banyak
langkah–langkahyang dikritik. Namun
tidak dapatdipungkiri bahwa semua hal yang menjadi aspek pendukung Amerika
Serikat sebagainegara adidaya atau adikuasa merupakan cerminan dari kualitas
umberdaya manusianya.
2.3.
Kondisi Amerika Pada Waktu Sekarang
Kondisi
Amerika setelah menjadi Negara Adi daya selalu beraktifitas di bidang
teknologi, seperti komputer, internet, senjata nuklir, kapal terbang, dan
perjalanan luar angkasa serta banyak lagi keberhasilan–keberhasilan Amerika
Serikat lainya . Selain itu, di bidang militer, Amerika Serikat mengalami
banyak kemajuan Pertentangan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet telah
membagi bumi ke dalam dua polar,
Barat dan Timur. Dalam hal ini termasuk gambaran geopolitik konstelasi hubungan
internasional pasca-Perang Dunia kedua hingga awal tahun 1990-an, Amerika
Serikat maupun Uni Soviet sama-sama berusaha untuk menyebarkan sphere of influence-nya. Melihat kemudahan Uni Soviet memasuki kawasan
Asia Tenggara, Amerika Serikat juga
menandai kawasan tersebut sebagai salah satu titik untuk membendung
pengaruh komunisme. Sebuah konsepsi efek domino kemudian diciptakan, dengan
melihat Vietnam sebagai titiknya. Apabila Vietnam berhasil ‘jatuh’ ke tangan
Uni Soviet sepenuhnya, maka negara-negara Asia Tenggara nantinya juga akan
mudah ‘jatuh’ dan berada di bawah pengaruh Uni Soviet.
sampai
hari ini karakter Amerika Serikat dalam mempertahankan dominasinya dalam
tatanan politik Internasional masih sangat dekat dan tidak jauh dari konsepsi
mengenai efek domino, hal itu dapat kita saksikan dalam usaha–usaha Amerika
serikat dalam membangun kerja sama dengan beberapa negara yang dianggap sangat
berpengaruh untuk membendung eksistensi negara–negara yang siap menjadi pesaing
Amerika Serikat dimasa depan. Pernyataan Obama selaku Presiden Amerika Serikat
mengenai Amerika Serikat merupakan salah salah satu kekuatan Asia Pasifik
merupakan bagian dari strategi Amerika Serikat untuk membendung kekuatan lawan–
lawannya dalam usaha menggesernya sebagai negara adidaya. Melihat segala
persoalan yang dihadapi Amerika Serikat dewasa ini dan posisi negara – negara
yang akan berpotensi menjadi pesaing–pesaing unggul Amerika Serikat, penulis
menilai bahwa hingga detik ini masih belum ada kekuatan yang mampu menggeser
posisi Amerika Serikat sebagai superpowerdunia.
Dengan analisis sebagai berikut yaitu, meskipun masalah dan tantangan bagi
Amerika Serikat semakin menggunung, masih kecil kemungkinan Amerika Serikat
akan mengalami disintegrasi, karena Amerika Serikat sudah pernah mengalami
krisis dan juga kekalahan dalam sejumlah perang dan tetap bisa mempertahankan
posisinya sebagai negara berkekuatan super di dunia. Kecil kemungkinannya
Amerika Serikat akan runtuh seperti Uni Soviet atau tergeser posisinya sebagai
negara adidaya dalam beberapa dekade kedepan. Supaya Amerika Serikat dapat
tergantikan posisinya sebagai negara superpower,
syaratnya harus ada negara yang punya kekuasaan superpowerjuga, sehingga saat ini tidak tampak, meskipun China
maupun Rusia (yang akhir – akhir ini dianggap sebagai ancaman berat bagi Amerika
Serikat).
Amerika Serikat Pimpinan Barack Husein
Obama
Barack
Obama terpilih sebagai presiden Amerika Serikat yang ke-44 pada Januari 2009
lalu, secara otomatis Obama pun harus menerima warisan, yaitu sebuah bangsa
yang eksistensinya sebagai negara adidaya sedang mengalami penurunan. Obama
mengambil alih kekuasaan dalam kondisi Amerika Serikat yang rusak akibat perang
tak berkesudahan, dan dengan kondisi ekonomi yang berantakan. Posisi kebijakan
luar negeri Obama yang utama adalah bahwa petualangan Bush ke Iraq telah
mengaburkan ancaman nyata dari Afghanistan yang seharusnya menjadi prioritas
dan Obama pun berkomitmen untuk mengakhiri perang Iraq yang dianggap telah
menghancurkan koalisi internasional Amerika Serikat yang sejatinya sangat
dibutuhkan jika ingin menang dalam perang–perang yang dilakukannya. Akhirnya
Obama kemudian mengadopsi kebijakan pemerintahan Bush yang menerapkan strategi
penarikan pasukan secara bertahap dalam penyelesaian kasus Iraq. Hal itu harus
disesuaikan dengan stabilitas keamanan maupun politik di Iraq (Khan 2011). Selain itu, Obama secara terbuka dan
berulang–ulang berjanji untuk meningkatkan intervensi militer Amerika Serikat
di Afghanistan, meningkatkan jumlah pasukan Amerika Serikat dan memperluas
operasi mereka dan terlibat dalam serangan metodis lintas perbatasan. Namun
lebih lanjut, strategi Obama untuk mengurangi pasukan di Afghanistan sejak Juli
2011, semakin menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak dalam posisi yang kuat
pada akhir tahun 2010 untuk mencapai tujuannya di Afghanistan. Berdasarkan
temuan ini, penulis menilai bahwa panjang dan kedalaman konflik di Iraq dan
Afghanistan telah mengakibatkan mesin perang Amerika Serikat terlihat melampaui
batas kemampuannya dan tidak berkelanjutan, maka dampak yang akan terjadi jika
Amerika Serikat melepaskan diri dari kedua Konflik tersebut maka secara
otomatis akan berpengaruh terhadap status Amerika Serikat sebagai negara
adidaya. Namun dalam perjalanannya secara lebih lanjut Amerika Serikat bersama
dengan Obama dalam rangka mempertahankan status hegemoninya di dunia, telah
berusaha menyelesaikan konflik melalui
rekonsiliasi politik dan memanfaatkan bantuan dari negara–negara sekawasannya.
Berbagai
persoalan dihadapi Obama sejak awal masa kepemimpinannya dan akhir– akhir ini,
permasalah semakin ribet ketika mendapati posisi prekonomian Amerika Serikat
semakin mengalami penurunan ketika krisis ekonomi global menjadi masalah dan
tantangan besar negara– negara dalam konstelasi politik internasional.
Persoalan ini diperjelas dengan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang kian
melamban dalam tiga bulan pertama 2012 ini.Ini lantaran belanja pemerintah
berkurang dan pengusaha memangkas investasi.Namun, tingkat belanja konsumsi
berada dalam tahap paling cepat dalam kurun setahun lebih. Departemen
Perdagangan Amerika Serikat memperkirakan, perekonomian tumbuh sebesar 2,2%
untuk periode Januari-Maret 2012. Angka ini lebih lambat dari kuartal terakhir
2011 yang sebesar 3%. Dalam kuartal pertama 2012, realisasi belanja pemerintah
Amerika Serikat melorot menjadi 3%.Penyebabnya karena semua jajaran pemerintah
berusaha menghemat anggaran untuk mengontrol defisit anggaran. Sementara,
konsumsi masyarakat meningkat menjadi sebesar 2,9%. Konsumsi masyarakat mulai
pulih terutama di sector otomotif. Sedangkan investasi hanya sebesar 2,1%.
Ekonom Senior Standard & Poor’s
Beth Ann Bovino menilai, para pengusaha mengerem investasi karena pajak
investasi berakhir pada 2011 lalu (kontan.co.id 2012).Dan tak dapat dipungkiri
bahwa inilah persoalan terbesar Amerika Serikat dan Obama dewasa ini.
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Amerika
merupakan Negara Adidaya juga merupakan negara super power. Sistem pemerintahannya yaitu Republik Federal yang
telah menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki
kekuatan politik serta teknologi yang tinggi. Pasca-Perang Dunia II dan Perang
Dingin, Negara Amerika sering disebut sebagai Negeri Paman Sam, yang terus maju
menjadi negara yang menguasai perindustrian, bahkan pengaruhnya semakin luas hingga
menjadi pusat teknologi dunia setelah pecahnya perang dingin antara Blok Barat
dan Blok Timur. Dan setelah Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami keruntuhan,
Amerika Serikat sebagai Blok Barat secara otomatis menduduki posisi tertinggi
yaitu sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia. Sejak berakhirnya Perang
Dunia II, pada tahun 1945 mengakibatkan terjadinya berbagai macam perubahan
yang menyangkut segala aspek aktivitas kehidupan manusia, antar alin menyangkut
masalah aspek politik, ekonomi, dan budaya. Berkahirnya perang dunia II juga
menimbulkan munculnya negara Adi kuasa.
Adapun
factor-faktor penyebab Amerika menjadi Negara Adidaya berawal dari Perang
dingin muncul setelah perang dunia II yang mempunyai arti bahwa didalam konteks
hubungan Internasional yang ada terjadi struggle for power besar besaran
melalui konflik-konflik politik, idiologi anatar dua blok sosialis komunis yang
dipimpin oleh Unisoviet. Sejak tahun 1990-an, Amerika Serikat menjadi polisi
dunia. Hal ini terbukti dengan terlibatnya Amerika Serikat dalam berbagai
konflik di negara–negara lain, misalnya Kosovo, Haiti, Somalia, Liberia, dan
Perang Teluk Pertama. Dalam perkembangannya, Amerika Serikat juga berhasil
menjatuhkan Taliban di Afganistan. Supaya bisa mengukur kekuatan Amerika
Serikat, pengaruh kekuatan Amerika Serikat di berbgai aspek diantaranya
yaitu Aspek Ekonomi, Aspek Militer,
Aspek Politik, Aspek Sumber Daya Alam
dan Manusia.
Kondisi
Amerika setelah menjadi Negara Adi daya selalu beraktifitas di bidang
teknologi, seperti komputer, internet, senjata nuklir, kapal terbang, dan
perjalanan luar angkasa serta banyak lagi keberhasilan–keberhasilan Amerika
Serikat lainya . Selain itu, di bidang militer, Amerika Serikat mengalami
banyak kemajuan Pertentangan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet telah
membagi bumi ke dalam dua polar,
Barat dan Timur. Dalam hal ini termasuk gambaran geopolitik konstelasi hubungan
internasional pasca-Perang Dunia kedua hingga awal tahun 1990-an, Amerika
Serikat maupun Uni Soviet sama-sama berusaha untuk menyebarkan sphere of influence-nya. Melihat kemudahan Uni Soviet memasuki kawasan
Asia Tenggara, Amerika Serikat juga
menandai kawasan tersebut sebagai salah satu titik untuk membendung
pengaruh komunisme. Sebuah konsepsi efek domino kemudian diciptakan, dengan
melihat Vietnam sebagai titiknya. Apabila Vietnam berhasil ‘jatuh’ ke tangan
Uni Soviet sepenuhnya, maka negara-negara Asia Tenggara nantinya juga akan
mudah ‘jatuh’ dan berada di bawah pengaruh Uni Soviet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar